Jogja Berhenti Nyaman (?)

Seorang teman berkata jika hidup di Jogja itu enak. Kota besar dekat dengan tempat-tempat yang enak. Aku pun hanya bisa mengiyakan, meski terlontar juga keluhanku akan Jogja yang mulai menduplikasi Ibu Kota Jakarta a.k.a macet! Apalagi di musim liburan yang notabene Jogja adalah opsi destinasi kedua setelah Bali. Akan ada banyak kendaraan berplat luar Jogja bersliweran dan membuat jalanan Jogja penuh sesak. Huufft...

Jogja, yang dulu adalah kota impianku karena ramah lingkungan sehingga cuaca di sana cukup sejuk, tidak terlalu panas menyengat. Banyak becak, andong, dan sepeda. Orang-orangnya pun njawani dan pastinya juga ramah. Namun, itu semua mulai memudar dari Jogja. Hal ini dikarenakan, setiap tahun selalu ada regenerasi penduduk pendatang di Jogja, khususnya pendatang pelajar atau mahasiswa. Jika ada yang lulus, maka ada yang masuk. Namun, sepertinya persentase pendatang yang masuk lebih banyak dari pada pendatang yang lulus, ya? Hehe.. Dan inilah salah satu yang membuat Jogja semakin padat, baik penduduk maupun kendaraannya. Ya! Karena bisa dipastikan para pendatang ini akan membawa juga kendaraannya masuk ke Jogja dan ini membuat tingkat polusi dan macet meningkat, lalu cuaca Jogja pun menjadi semakin panas. Nah, tidak heran jika slogan Jogja Berhati Nyaman tiba-tiba muncul menjadi Jogja Berhenti Nyaman. Bisa dikatakan ini adalah analisaku sendiri, tapi bisa dilogika kok. Adakah yang tidak setuju?

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas PenaMerah.

Komentar

  1. Aku mengamini bahwa Jogja memang (sedang) berubah. Orang-orang kota yang sudah merasa tak nyaman dengan kotanya lalu menemukan sepetak kenyamanan di sana. Aku sejak kecil suka ke Jogja (makanya pengen kuliah di sana). Sekarang mimpi tinggal di sebuah dusun di sekitar Wates, hahahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak di Bantul aja ta mbak? hehehe..

      Aku juga pernah dengar sekarang ada beberapa tukang becak yang nakal. Bilang tarif awal cuma 5000, tapi setelah sampai di tempat tujuan tarif berubah jadi 50.000. Parah to? -___-

      Hapus
  2. apa yang kakak tulis menarik la.salam dari Malaysia :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, terimakasih. Salam juga dari Indonesia :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer