Little Trip to Kotagede Yogyakarta

Salaam, ^^

Sebelumnya Eid Adha Mubarak yaa. Semoga hari raya kurban ini bisa memberi kita banyak pelajaran dan berkah. Amien Ya Rabb.. :)

Alhamdulillah ya karena kemarin ada long weekend selama 3 hari. Sehubungan adanya hari raya kurban yg jatuh pada hari Jum'at, otomatis liburnya bisa 3 hari. Nah, berhubung aku yg jatah kerjanya 6 hari kerja gak bisa menikmati libur pada hari Sabtunya,huhuhu.. Tapi, tak apa lah.. Setidaknya aku tidak sendirian di Yogya, karena ada si mas yg menemani. Yeaayy!! Senangnya.. ^^

Sebelum pulang ke Yogya, aku sudah pernah meminta si mas untuk menunjukkan tentang Kotagede. Ya, Kotagede ini adalah salah satu lokasi di Yogyakarta yg masih memiliki kekayaan budaya zaman dulu dan masih terlihat Jawa banget. Yah, emang dasarnya aku itu suka yg kuno-kuno sih jadi seneng banget kalo tau ada hal-hal yg berbau zaman dulu gitu. Hehehe.. Kotagede itu sendiri letaknya ada di daerah selatan Yogyakarta dan memang terkenal dengan salah satu daerah yg cukup diminati untuk dikunjungi. Hal ini dikarenakan Kotagede adalah daerah yg terkenal dengan kerajinan perak dan bisa dibilang jika Kotagede itu istananya perak. Hampir seluruh tempat di sekitaran Kotagede pasti ada penjual peraknya, baik itu toko-toko kecil maupun toko-toko besar seperti HS Silver, Narti Silver, dsb *gak hafal cuy :p* Nah, buat kamu yg suka perhiasan terutama perak bisa tuh memanjakan diri untuk belanja perak asli dari pengrajinnya di Kotagede.

Tapi, bukan karena perak aku ingin ke Kotagede. Aku tertarik ingin ke Kotagede pada dasarnya karena penasaran dengan kota tua itu. Awalnya sih karena blogwalking ke sini Hifatlobrain_Big City trus laporan si mas jika nanti pulang ke Yogya aku minta diantar keliling Kotagede. Kenapa si mas yg aku minta untuk menemani? Ya, karena si mas pernah tinggal di Kotagede dan satu-satunya penunjuk jalan andalanku. Dia tahu hampir semua tempat di Yogya *ya iyalah dia orang Yogya tulen*, kalo gak tahu pun tetap dijelajah jalan yg asing itu sampai menthok trus akhirnya muter balik. Sedangkan aku yg ditugaskan sebagai co-driver malah gak bisa diandalkan gara-gara sama sekali gak ingat jalan. Haha.. 

 -Rumah Raden Persik, salah satu rumah berarsitektur kuno dan tampak megah di daerah Kotagede-

Sebenarnya aku sudah pernah ke Kotagede dan lumayan ingat arah menuju ke sana, tapi karena aku ingin melihat Kotagede secara keseluruhan dan kebetulan si mas pernah tinggal di sana jadi aku pun lebih memilih untuk ditemani si mas daripada orang lain. Tapi, menurut si mas yg dulu hanya sempat tinggal selama 3 tahun di Kotagede ternyata tidak banyak juga yg bisa dia tunjukkan padaku tentang Kotagede. Hehe.. *tepok jidat*  Kami hanya bisa menemukan rumah Raden Persik yang wow karena megah dan di temboknya terdapat arca besar yg keren banget. Selain itu, kami menemukan bangunan yg dinamakan Langgar Duwur. Langgar ini adalah bahasa Jawa dari mushalla dan duwur  adalah atas. Jadi, Langgar Duwur  ini bisa juga diartikan sebagain mushalla yg susunannya bertingkat. Jika diamati, bangunan di Kotagede ini memang dibuat tinggi-tinggi. Mungkin karena Kotagede ini seperti sebuah kompleks yang bangunannya dibuat mepet dan sangat dekat satu sama lain atau bagaimana aku juga belum mendapat informasinya. :p

-Pintu Langgar Duwur-

-Peta informasi tentang Langgar Duwur-

-Bagian atas Langgar Duwur-

Selain dua bangunan itu, aku juga sempat melewati pabrik dari Coklat Monggo, yg merupakan coklat terkenal di Yogyakarta. Meskipun sebutannya pabrik, tapi bangunan pabrik Coklat Monggo ini hanya seperti sebuah rumah saja. Aku tidak sempat mengambil gambarnya karena kami tidak berniat membeli jadi tidak berhenti. Oya, sebenarnya ada satu tempat lagi yg masih penasaran untuk kukunjungi atau kulewati, yaitu warung es Sido Semi. Menurut cerita di Hifatlobrain_Big City ini, warung Sido Semi adalah warung es yg masih kuno dengan tulisan-tulisan jawanya dan dengan sajian limunnya. Tapi, entah kenapa kami tidak menemukan lokasi warung itu kemarin. Next time lah!

Hhhmm, adakah yg tahu tentang Kotagede lagi? ^^