Upside Down : Film Imajinatif yang Ajaib
Salaam,
Malam tadi baru saja menonton salah satu film yang menurutku.. Hmm.. Awalnya sih menarik, tapi seiring berjalannya waktu gak tahu kenapa kok alur filmnya jadi too fast but slow ... Lah?! Ok! Gini ceritanya..
Upside Down menceritakan tentang adanya dua dunia, yaitu dunia atas (up) dan dunia bawah (down). Kedua dunia ini memiliki hubungan yang saling keterbalikan. Dunia atas merupakan dunia yang terdiri dari orang-orang kaya dan berkuasa, sedangkan dunia bawah merupakan dunia orang-orang miskin. Tersebutlah dua anak manusia bernama Adam dan Eden yang hidup di dua dunia ini. Adam Kirk (Jim Sturges) adalah seorang anak laki-laki penghuni dunia bawah dan Eden Moore (Kirsten Dunst) adalah penghuni dunia atas. Mereka tidak sengaja bertemu di dua gunung atas dan bawah hingga mereka saling menyukai. Sampai saat remaja, keduanya tertangkap oleh petugas dunia atas dan mengakibatkan Eden terjatuh lalu amnesia. Oya, ada peraturan jika manusia dunia bawah tidak boleh berkomunikasi atau berhubungan dengan manusia dunia atas.
Setelah 10 tahun, Adam mengetahui jika Eden masih hidup dan dia berusaha keras untuk menemuinya melalui hasil penemuannya yang berupa anti gravitasi. Melalui gedung Transworld, Adam mendaftarkan diri sebagai karyawan. Karena satu-satunya penghubung antara dunia atas dan bawah hanyalah gedung ini. Ketika berjuang menemui Eden yang amnesia, Adam selalu hampir saja tertangkap karena selama di dunia atas dia memerlukan semacam pemberat yang hanya bertahan selama satu jam saja. Namun, akhirnya Adam berhasil membuat Eden mengingatnya kembali, tapi kejadian saat remaja terulang kembali. Mereka tertangkap dan berpisah kembali.
Film bergenre science fiksi romantis ini memang ajaib. Awalnya aku ter-wow-wow dengan setting yang dibuat seolah terbalik seperti dalam kaca. Ujung gunung bertemu ujung gunung dan orang-orangnya berkomunikasi dengan saling mendongak. Memang keren hasil editannya, terutama ketika Adam harus melayang-layang jatuh dari laut atas ke laut bawah. Tapi, mungkin memang karena termasuk genre romantis film ini jadi agak aneh ketika disatukan dengan genre science fiction. Alurnya juga dibuat cepat dan agak maksa di bagian akhir. Eden tiba-tiba muncul di dunia bawah dengan bantuan hasil penemuan Adam dan ketika Adam bertanya, "Sampai kapan kau akan di sini?"
Eden menjawab, "Entahlah. Mungkin selamanya, mungkin karena kehamilan ini" sembari tersenyum.
Eden menjawab, "Entahlah. Mungkin selamanya, mungkin karena kehamilan ini" sembari tersenyum.
Terlepas dari itu, film yang dirilis terbatas pada Maret 2013 dan baru Juni 2013 dikomersialkan ke banyak bioskop ini cukup imajinatif dan keren. Sutradaranya, Juan Diego Solanas mampu membuatku terkagum-kagum dengan settingan dan ide ceritanya.
*Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas PenaMerah
Komentar
Posting Komentar