99 Cahaya Islam di Langit Eropa: Merekam Jejak Kejayaan Islam di Eropa

Salaam,


Awalnya aku ingin mempunyai buku ini karena lihat sneakpeak foto-foto Dian Pelangi di instagramnya. Captionnya selalu menuliskan akan adanya sebuah film yg berjudul "99 Cahaya Langit di Eropa" dan kebetulan pas aku lagi jalan ke toko buku lihat ternyata ada bukunya juga. Aku gak langsung beli bukunya saat itu, tapi butuh beberapa waktu untuk memantapkan niat membelinya selain izin suami dulu (eike dah kagak kerja cyin, jadi nebeng suami deh tu belinya) juga aku perlu tahu seberapa bagus buku ini. 

Buku "99 Cahaya di Langit Eropa" karya @hanumrais dan suaminya Rangga ini memang menarik. Selain merupakan kisah nyata perjalanan penulis dan suaminya ketika tinggal di Eropa, tepatnya di Austria, buku ini lebih dari itu. Buku ini mampu membuat kita sebagai umat Islam merasa bangga akan Diin kita, yaitu Islam terutama juga bangga akan perjuangan umat Islam zaman dulu yg ternyata mampu menjelajah Eropa dan menjadi penguasa di sana. Subhanallah..
 
Perjalanan Hanum berawal dari perkenalannya dengan seorang muslimah Turki yg merupakan teman kelas belajar bahasa Jermannya. Dia bernama Fatma Pasha. Fatma ini lah yg kemudian membuka jalan bagi Hanum untuk menjelajah beberapa tempat di Eropa, seperti Paris, Cordoba, Granada, Madrid, Istanbul, dan Turki untuk mengetahui sejarah Islam di Eropa. Fatma yg merupakan salah satu muslim imigran di Austria dan tentunya minoritas. Meskipun begitu, dia selalu berusaha untuk menjadi muslim yg baik dan taat. Fatma selalu ingin membuat non-muslim yg menganggap bahwa Islam adalah agama yg keras menjadi berubah pikiran. Oleh karena itu, Fatma selalu menanamkan keramahan dan senyuman di setiap pertemuannya dengan orang-orang. Dia pun memiliki cita-cita yg kuat untuk bisa menjelajah tempat-tempat yg memiliki kaitan kuat dengan Islam di Eropa, karena baginya yg merupakan salah satu keturunan panglima perang Turki (yg pernah berusaha menguasai Austria), sejarah Islam dulu perlu dikembangkan lagi meskipun tidak melalui penjajahan seperti dulu kala. 

Berdasarkan pemikiran Fatimah inilah yg akhirnya menggugah Hanum untuk ikut memperjuangkan impian Fatma, selain juga untuk lebih memperdalam pengetahuannya tentang Islam di Eropa. Dalam perjalanannya ditemukanlah bahwa Islam sudah masuk ke Eropa sejak abad pertengahan (bahkan sebelum mencapai Indonesia) dan mencapai kejayaannya di Cordoba, Spanyol. Terbukti dengan adanya bangunan masjid yg megah bernama Mezquita yg akhirnya digunakan sebagai gereja dengan tidak mengubah bangunan dan tetap mempertahankan mihrab yg dipagari sedemikian rupa. Betapa pilunya Hanum ketika berada di dalam Mezquita, bahkan sampai dia dilarang penjaga untuk bersujud di depan mihrab yg terpagari itu. 

Ketika membaca buku ini aku benar-benar merasa takjub akan cerita Hanum yg mengalir. Takjub akan kenyataan bahwa ternyata Islam begitu merajai Eropa dulu. Bisa dibayangkan dengan keadaan Eropa saat ini yg kebanyakan orangnya Atheis dan begitu tidak menyukai Islam. Namun, aku agak terganggu dengan format cetakan buku ini yg sepertinya gak diedit atau di-proofreading dulu sebelum diterbitkan. Jika dilihat dari susunan layout pun agak aneh karena dibuat margin rata kiri bukan dibuat rata kanan-kiri seperti buku-buku biasanya. Tapi, akhirnya hal itu gak jadi masalah ketika ternyata buku ini sudah masuk cetakan kesebelas sejak Juni 2011. 


Komentar

  1. wow.. aku juga suka buku itu mpok :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren ya, Mpok? :)
      Kapan bisa ke Eropa juga.. hehe..

      Hapus
  2. Nganu, mention hanumnya kasih lik reviewmu ini pasti diretweet. Heheehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer