Cerita Ramadanku

Salaam,

This is my late task and post for Pena Merah, tapi daripada gak ngumpulin.. Hihi..

Oke, untuk tugas kali ini adalah tentang tema Aku dan Ramadanku. Tidak banyak yg bisa aku tuliskan,sih. Tapi memang pada dasarnya aku suka sekali ketika Ramadan tiba, feel-nya ngena gitu lho dan bagiku lebih meriah ketika menyambut Ramadan dan menjalaninya daripada menjalani lebaran. Bayangkan saja jika selama 1 bulan akan ada banyak acara, baik itu buka bersama, tarawih keliling masjid, berburu takjil, acara-acara di masjid, dsb. 

Untuk Ramadanku tahun ini cukup berbeda temin-temin. Karena tahun ini aku berstatus istri sekaligus calon ibu, inshaaAlloh. Sebelum Ramadan aku sudah berkomitmen untuk mendekat pada suamiku agar aku bisa mengurusnya (selama ini kami terpisah jarak dan suamiku tinggal di kos) dan berlaku layaknya seorang istri untuknya. Tapi, apa daya setelah sekitar beberapa hari aku mengurusnya tugas berganti menjadi dia yg mengurusku.. Huehehe.. Yaah, aku akhirnya berbadan dua meskipun baru secuil tapi si dedek bener-bener bikin aku teller. Memang tidak muntah, tapi mual dan lemas disertai gak doyan maem melandaku. Hampir seharian aku hanya berbaring lalu tidur. Malam-malam pun aku merepotkan mas bojo karena selalu minta dipijat. Badan pegel-pegel dan membuat gak bisa tidur. Sebenarnya kasihan si mas jadi suami siaga.. Hehe..

Karena kondisiku yg gak memungkinkan ini, praktis aku tidak berpuasa cukup lama dan gak bisa menikmati Ramadanku dengan baik. Tapi, demi si bocil semoga dia tumbuh sehat aja yak. Amiin..