My Bestfriend Forever.. Amien..

Salaam, ^^

Mari kita mulai sesi curhat lagi sodarah. Hehehe.. :D

Menyayangi dan menjadi orang yg disayang itu tidak mudah menurutku. Menyayangi itu ibaratnya mencurahkan seluruh hati dan pikiran untuk seseorang yg notabene belum tentu juga akan berlaku demikian pada kita sendiri, sedangkan disayangi itu perihal hati mungkin yaa. Bagaimana kita mengatur hati kita agar menjadi pribadi yg baik dan layak disayangi. *edisi om Mario Teguh ini mah* :D  Namun, aku pun kurang mengerti definisi 'disayangi' karena tipe orang yg layak disayangi oleh seseorang itu sepertinya berbeda-beda.

Yaah, tidak banyak yg mengerti sih tentang arti menyayangi atau disayangi. Ada banyak definisi sesuai kepercayaan yg dimiliki masing-masing orang. Bagiku, menyayangi seseorang itu mungkin agak susah-susah gampang, semacam ada prosesnya. Awalnya kamu harus menyukai, kemudian mengenal, lalu seiring berjalanannya waktu tumbuh juga rasa menyayangi itu. Tapi, aku pernah menyayangi tanpa adanya proses karena semua terjadi secara kilat dan itu ternyata bikin jiwa dan raga remuk. Entah, apakah ada bedanya menyayangi dengan setulus hati dengan jatuh cinta secara 'buta'. :D

Jatuh cinta hanya karena dia adalah teman masa kecil yg pernah jadi pangeranmu dan kemudian muncul secara tiba-tiba dengan glowing-nya. Mendadak jd orang bahagia sedunia dan menikmati tertawa sendiri lalu seminggu kemudian memutuskan untuk menyerahkan diri sebagai seorang pacar. Aah, sinetron ternyata! Karena setelahnya hanya ada sakit dan ketidakmengertian tentang diri masing-masing. Bertahun-tahun berkomitmen bersama tapi nyatanya tak mengerti komitmen akhirnya. Keputusannya adalah selesai. Finish tanpa ada kejelasan. Yang ada hanya kata-kata perpisahan yg *katanya* menyelamatkanku dari kerumitan ini. Tapi memang benar, setelahnya aku merasa lega. Meski setelah perpisahan yg gak jelas itu aku jadi seorang yg bahkan menyentuh makanan pun tidak berselera dan terlihat hanya tinggal tulang belulang saja. But, yeah Thanks God. :)

Dulu, aku perpikir bahwa aku hanya akan punya dia saja sampai nanti dan akhirnya tetap diam pada hal-hal negatif yg terdengar tentangnya dan bersikeras jika setiap manusia itu pasti akan mengalami fase negatif agar tahu dan mengerti tentang apa itu yang baik dan apa itu yg tidak baik. Namun, nyatanya pemikiranku itu tidak berlaku dengan kondisi saat itu. Dia mengerti tentang arti mana yg baik dan mana yg tidak, tapi tidak berusaha untuk merubahnya. Dia hanya berpikir bahwa aku saat ini ya begini tidak bisa dirubah, nanti saja jika tiba saatnya. Pfiuhh.. Meskipun aku berusaha tetap sabar dan mengerti, tapi dia bahkan tak peduli dan memilih untuk menghindar dan menjauh dengan dunianya sendiri. Hingga akhirnya keputusan berpisah ada di tangannya. Bukan aku.

Di saat masa tidak menentunya ku dulu, tiba-tiba aku bertemu seseorang di tempat yg tak pernah terpikir olehku. Tempat di mana aku sering bersinggungan dengannya, bahkan hampir tiap bulan saat itu. Kereta. Entah apa benar karena pertemuan di kereta itu yg membuat kami akhirnya bisa dekat, karena pada awal bertemu kami hanya mengobrol basa-basi saja. Setelah agak lama baru aku tahu dia tertarik mengobrol karena melihatku sedang tertidur saat itu. Setelah duduk di salah satu tempat duduk yg kebetulan berseberangan dengan tempat duduknya, aku langsung memeluk tas ranselku dan tertidur pulas. Aku memang tipe perempuan cuek yg sebenarnya pemalu. Aku lebih memilih untuk diam ketika bertemu orang-orang baru atau memilih tidur demi kenyamananku sendiri. Hehe.. Yaah, awalnya aku memang sempat meliriknya tapi itu karena aku sedang memilih-milih tempat duduk yg sedang kosong dan entah kenapa saat itu aku tertuju padanya dan kebetulan ada tempat duduk kosong di depannya. Saat itu, tiket kereta ekonomi tidak disesuaikan nomor tempat duduknya. Yang kosong ya bebas ditempati siapa saja dan aku memilih tempat itu lalu tertidur mendekap ransel. Setelah beberapa lama, aku terbangun dan diam menikmati perjalanan. Obrolan awal sebenarnya dimulai dari Bapak-bapak sebelahku yg berbasa-basi menanyai aku kuliah di mana dan bla bla bla.. Lalu si mas pun mendengar jika kami ternyata satu almamater dan obrolan pun dimulai bla bla blaa..

Setelah itu, aku bahkan tidak mengingatnya sama sekali. Sampai ke pertemuan kedua kami di kampus dan kami bertukar nomor handphone. Aku sedikit GR saat itu dan tidak biasanya dengan mudah memberi nomor handphone pd orang yg baru dua kali kutemui. Yaah, biarlah toh dia tidak terlihat mencurigakan pikirku dan  manis juga. Hehe.. Aku suka cowok manis. :D  Awalnya hanya memulai sms biasa tapi entah kenapa tiba-tiba aku mulai mempercayakan ceritaku kepadanya dan ternyata dia pun mulai mempercayakan ceritanya kepadaku. Mungkin karena kami senasib, sama-sama bodoh dan terlalu baik jadi kami cocok yak. Entahlah.. Namun, karena itulah akhirnya kami jadi dekat hingga sekarang dan dia itu adalah si Mas, my bestfriend forever. :)

Aku lebih suka menyebutnya sahabat tersayangku daripada pacar. Bagiku, dia bukan hanya sekedar pacar tapi sahabat, kakak, bahkan terkadang adik buatku. Kami bisa menghabiskan waktu hanya sekedar berputar-putar dan mengobrol atau mendebat hal-hal yg menjadi pertanyaanku. Kami pun menyukai pantai yg hening dan menyukai perjalanan ke mana pun itu. Dengannya aku kembali mengerti artinya disayangi. Dia tahu aku suka Doraemon tanpa pernah kuberi tahu (meski hanya karena melihat gantungan kunciku), dia menemaniku dan memulai obrolan di saat aku sedang tidak bisa berbicara pada siapa pun, dia menanyakan keadaanku di saat aku bahkan tidak terlalu ingat untuk menanyakan keadaannya, dia mendengarkan cerita-ceritaku dan juga sebaliknya menceritakan ceritanya padaku, dan dia yg berani bertanya berulang kali "will u marry me?" yang hanya bisa kujawab dengan senyum dan membatin, "I do marry u inshaaAlloh". Ya, he is my bestfriend and i hope will be forever. Amien Ya Rabb.. :)

PS: pernah jg iseng kubuatkan cerpen tentang ini di sini

Komentar

  1. So swiiitt... Mpoookkk... Hiks! :') *lap ingus*
    Memang kadang hidup kita itu seperti drama. Karena sesungguhnya drama-drama itu adalah tiruan dari kehidupan. #ngomong apa saya? Wkwkkw :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hohoho.. Ojo koyok drama korea wae yo mpok? Dadi populer ngko akyu..hihi.. :D

      Tingkyuu.. :*

      Hapus
  2. hihi, romantis... q jg pengen gtu klo ntar punya seseorang, menyebutnya sahabatku, hehe.. sahabatku kekasihku, eaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk.. Lebih rasional dibilang sahabat kalo menurutku mpok. kalo pacar itu ntar kalo dah jadi suami aja dah. :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer