Dilema

Salaam,

Gak berasa ada banyak hal dan pengalaman aku lalui selama bekerja di salah satu penerbitan online di Jogja ini. Aku bisa lebih agak 'tidak katrok' lagi mengenai dunia online, punya banyak teman yang sealiran *halah*, dan bisa sedikit demi sedikit mengasah kemampuanku dalam dunia edit mengedit lagi serta ada di kota yang sangat amat aku cintai, Yogyakarta. Hehehe..

Beberapa hari ini entah kenapa ada keinginan untuk pulang ke kampung halaman yg ada di Nganjuk, Jawa Timur. Selain rindu rumah aku juga berpikiran sepertinya kehidupanku di Jogja gak akan selamanya karena selanjutnya aku akan mengikuti calon suami yg kebetulan meskipun warga Yogyakarta tapi tidak sedang berdomisili di Yogyakarta. Tiba-tiba aku galau, bisa dikatakan stress mungkin ya. Memikirkan enaknya gimana, meneruskan kehidupan di Jogja dan kembali LDR atau aku nginthil suamiku nanti. Kalau menurut si mas sih, jika rezekinya masih terpisah sebaiknya bertahan dulu untuk saling terpisah. Katanya, "Memangnya kamu rela meninggalkan teman-teman kantor dan pekerjaan yg sekarang?" Ada sih keinginannya untuk aku ikut dia, tapi pada dasarnya dia lebih suka kalau aku di Yogyakarta karena kelak dia pun ingin kembali ke Yogyakarta. Tapii yaah, rencana Alloh siapa yg tahu kan? -___-

Pernah suatu saat, ketika teman-teman sedang berkumpul tiba-tiba ada yg nyeletuk kalau nanti udah gak kerja bereng lagi trus pada jadi ibu rumah tangga disempetin chating yak. Kalau perlu conference. Hwehehe.. Jadi lucu sih membayangkan kami yg sudah punya kesibukan masing-masing terus tiba-tiba berkumpul *tidak dalam artian harfiah* mengobrol sambil membicarakan tentang kegiatan rumah tangga masing-masing. Meskipun ngakak, tapi aku merasa sedih ketika harus membayangkan posisiku yg akan lebih jauh dari mereka karena aku ada di luar Yogyakarta sendiri. Huuwaaaa.. Aku serasa jadi ibu2 yg galau jauh dari teman. :(

Yaah, aku ini meskipun cuek pada dasarnya sangat teramat sensitif dengan tetek bengek perpisahan apalagi sama sahabat dan teman-teman. Tapi, untungnya si mas juga ngerti tentang kegalauanku ini dan secara demokratis menyerahkan semua keputusan kepadaku. Tapii, tetep aja bingung!!  *acak-acak jilbab* 

Semoga nanti Alloh beri kemudahan untuk semua keputusanku dan tidak ada yg harus dikorbankan, termasuk korban perasaan. Heuheu.. 

tim cewek  ^_^  (masih kurang satu sih)
Ini pas tim cewek masih lengkap (9 personil trus berkurang 1 jadi 8)

full team ^^v 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer