Imam Syafi'i Poetry

Salam,

Orang berilmu dan beradab
Tidak akan diam
di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan
Merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan
Pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa
Setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak
Karena  diam tertahan
Jika mengalir menjadi
Jernih, jika tidak,
Akan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang
Tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur
Tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnyatidak
Bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya
dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa
Sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya
Seperti kayu bias
Jika di dalam hutan

(source: MEESTERFOTISTO)


Aku pernah membaca sepenggal dari syair ini yang dikorelasikan dengan travelling. Tepatnya pada bait pertama,

Orang berilmu dan beradab
Tidak akan diam
di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan
Merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan
Pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa
Setelah lelah berjuang

Sekilas pun aku langsung setuju dengan syait tersebut. Ketika kita pergi menjauh dari rumah, maka kita akan mendapat banyak pelajaran dari apa yg kita lihat, dengar, rasa, kenali, dan sebagainya. Itu lebih berharga dibanding apa pun. Tapi, rumah pun adalah destinasi akhir yg harus dipikirkan karena rumah adalah tempat ternyaman dan keluarga adalah tempat terindah di dunia. :) 

Komentar

Postingan Populer