Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Salam, ^^

Udah pada tahu museum Vredeburg Yogyakarta gak? *semoga belum* :D
Yak, postingan kali ini aku mo share tentang museum Vredeburg ini. Udah agak lama sih sebenernya jalan-jalannya, tapi emang lupa mo share di sini dan baru kali ini aku inget. Pas nulis ini aja sambil mikir, "kira-kira udah pernah posting belum yak?" Hehehe.. pardon me.

Awal mula aku dan teman-teman bisa sampai di museum ini adalah karena kita pengen ngerasain keliling Jogja dan menikmati wisata-wisata yang ada di Jogja dan tentunya sambil narsis juga. Hohoho..  Kebetulan waktu itu adalah hari libur tanggal merah, jadi dengan tekad bulat bisa gak bisa kita maen hari itu. Gak ada alasan mo bangun kesiangan, gak banyak yg ikut, atau apa lah pokoknya rencana harus dijalankan meski kamera yg ada cuma kamera henpun. Yaps, maafkan untuk gambar yg tidak jelas itu *padahal itu karena muka2 kita, uppss!! :p *

Berdasarkan info Wikipedia, "Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah benteng yang dibangun tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC. Gedung bersejarah ini terletak di depan Gedung Agung (satu dari tujuh istana kepresidenan di Indonesia) dan Istana Sultan Yogyakarta Hadiningrat yang dinamakan Kraton. Benteng ini dibangun oleh VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu. Benteng ini dikelilingi oleh sebuah parit yang masih bisa terlihat sampai sekarang."  Tapi, parit-paritnya sekarang udah kering jadi cuma ada kayak lubang-lubang gitu.

Benteng Vredeburg ini awalnya hanyalah sebuah benteng sederhana berbentuk bujur sangkar yang dibangun Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1760 atas permintaan kolonial Belanda pada saat itu, Nicolas Harting. Ketika Nicolas Harting digantikan oleh H.W. Osenberch pada 1762, Belanda mengusulkan pada Sultan untuk membuat benteng tersebut menjadi bangunan permanen dan usul tersebut dikabulkan. Pembangunan benteng pun dimulai pada 1767 dan selesai pada 1787 yg diawasi oleh ahli ilmu bangunan Ir. Frans Haak. Setelah selesai bangunan tersebut dinamakan "Benteng Rustenburg", yang artinya benteng peristirahatan. Kemudian pada tahun 1867, setelah terjadi gempa bumi di Yogyakarta yang merubuhkan Gedung Agung, Tugu Jogja, dan Benteng Rustenburg, benteng tersebut pun dibenahi kembali dan diberi nama "Benteng Vredeburg" yang artinya benteng perdamaian. 




Selama di Jogja, aku belum pernah benar-benar masuk untuk melihat ke dalam museum. Tiap ke sana paling cuma nyampe halaman. Nah, pas kemarin itu aku tiba-tiba aja penasaran dan baru tahu kalau di sana ada dioramanya. Jadi, dengan semangat aku memprovokasi teman-teman untuk masuk ke dalam dan lihat diorama. Ada beberapa diorama di Vredeburg, kalo gak salah sih ada 4 diorama dan kesemuanya disetting dalam ruangan yang agak gelap gitu. Awalnya aku sama temanku masuk langsung narsis sama patung pengawal yg ada di dekat pintu masuk. Gak tau kenapa pas ngeliat tu patung agak lama kok rasanya serem gitu. Buru-buru aja aku sama temanku ngabur jalan ke tempat lain. Hehehe.. 


- mbak Fatkah, patung pengawal, and me -


Diorama-diorama yg ada di dalam Vredeburg ini sebagian besar menceritakan tentang hal-hal yang berbau sejarah ketika zaman pendudukan Belanda selama berada di Yogyakarta. Mulai dari zaman kerja rosi, perjuangan kemerdekaan, agresi, dan sebagianya.









Selain itu, ada juga mesin cetak kuno yang digunakan untuk mencetak surat kabar zaman dulu. Aku amaze juga ngelihatnya sambil mikir gimana ya cara buatnya dan makainya. Meskipun itu udah berbentuk mesin, tapi kok rasanya masih agak manual gitu. Tapi, gak tau juga ding. :D



"Kedaulatan Rakyat" adalah koran pertama di Yogyakarta


Ini temanku Nita yang sempat ngabur keluar duluan gara-gara syerem di dalam. :D



Koran "Kedaulatan Rakyat" cetakan September 1945


Dari perjalananku dan teman-teman yang niat awalnya cuma mo narsis, ternyata dapat pengetahuan juga. Meski agak syerem, seru juga coz emang rame-rame sih, tapi tetep gak bikin kita puas buat narsis-narsisan. :D


- me, nanik, and mbak fatkah -







Pada dasarnya, untuk bisa menikmati liburan itu gak harus jalan-jalan ke tempat yang jauh. Ketika kami memutuskan untuk datang ke Vredeburg itu, sebenarnya kami berpikiran kenapa gak kita kunjungi daerah-daerah wisata yg ada di kota dulu trus ntar kalo udah semua baru deh kita muter lagi ke tempat yg lebih jauh. Pahami dulu tempat terdekatmu baru pergilah ke tempat yang agak jauh lagi untuk menambah pengetahuan. Betul gak? ^__^


FYI:
Lokasi Benteng Vredeburg : Jln. A. Yani no 6, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, kota Yogyakarta, DIY
Jam Buka: 08.00-16.00 (Senin libur)
Tiket : Rp 2000,- (saat itu) 

Komentar

  1. Betul... setuju! Masih banyak tempat2 lokal yang seru buat dikunjungi. Dan soal parit-parit yang mengelilingi benteng itu, persis dengan cerita simbahku. Dulu simbah pernah bilang kalo zaman dulu, beteng vreedeburh itu dikelilingi oleh danau (begitu beliau menyebutnya dulu). hehe :)

    BalasHapus
  2. Waw, malah danau ya? Keren.. Seneng kalo punya simbah yg bisa cerita ttg kehidupan zaman dulu. Hmm..

    BalasHapus
  3. asiiikk. betul... btw kampung-kampung di Jogja juga punya sejarahnya sendiri-sendiri lho.. menarik deh pkke.. kapan2 menjelajah museum sonobudoyo jg yuk, aku dah agak lupa isinya.. siapa tau skrg banyak yg berubah :D

    BalasHapus
  4. Ayuukk.. Aku suka kalo ke tmpt2 bersejarah gitu, apalagi yg kerajaan2. Dulu jg pernah ke Sonobudoyo sekali, tp dah lama juga sih..ehehehe..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer